Monday, October 02, 2006

Peredaran Daging Diawasi Loh...

Kepala Bidang Bina Produksi Peternakan, Dinas Pertanian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daryadi, mengungkapkan pengawasan peredaran daging ternak di pasaran diperketat selama bulan ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

Pengawasan tersebut terkait dengan meningginya peredaran daging bangkai maupun daging sapi gelonggongan setiap kali bulan ramadhan dan Idul Fitri. “Sebenarnya peredaran daging bangkai dan daging sapi gelonggongan setiap saat bisa terjadi. Akan tetapi biasanya setiap bulan ramadhan dan Idul Fitri jumlahnya meningkat.”

Menurut dia, waktu operasi peredaran daging bangkai dan daging gelonggongan sifatnya dirahasiakan. Yang pasti, untuk kontrol masuknya daging bangkai dan gelonggongan ke pasaran dilakukan pada waktu dinihari.

“Kita akan meningkatkan operasi pada bulan ramadhan ini. Kegiatan akan kita intensifkan lagi dua minggu sebelum Idul Fitri, karena pada saat itu permintaan daging biasayanya meningkat. Kegiatan ini akan melibatkan dinas terkait di tingkat kabupaten/kota dan satuan polisi pamong praja (Sat Pol PP).”

Daryanto mengungkapkan, ulah para pedagang nakal sebenarnya sudah diantisipasi dengan upaya pendampingan. Namun, upaya tersebut belum maksimal bisa menekan angka peredaran daging ayam bangkai dan daging sapi gelonggongan.

Pihaknya berjanji akan menindak tegas pedagang yang diketahui menjual daging ayam bangkai maupun daging sapi gelonggongan. Semua daging yang dicurigai bangkai dan gelonggongan akan diuji untuk mengetahui layak dan tidaknya daging tersebut dikonsumsi.

“Ulah pedagang nakan selalu ada. Dan biasanya konsumen mau membeli karena daging yang seperti itu harganya murah. Kita berharap konsumen dalam membeli daging ayam atau daging sapi jangan sampai terlena dengan harga yang murah,” katanya.

Selain menggelar operasi di pasaran, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi untuk memperketat pengawasan lalu lintas daging yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Unit pelaksana Teknis Balai Diagnostik Kehewanan Propinsi DIY. (sulistiono)

No comments: